Mengenai hal ini, Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mendorong agar kandidat pemilihan presiden (Pilpres) 2024 bisa menjadi tiga hingga empat calon kandidat.
Momentum itu (Pilpres) menurut ujang bisa dijadikan ajang untuk adu gagasan, ide, visi dan program yang harus dikembangkan dan dibangun untuk pemerintahan Indonesia kedepan.
"Pilpres sebelumnya kan dua pasang. Lalu terjadi polarisasi, nah kita kan tidak ingin seperti itu," ungkap Ujang, dikutip dari siaran akun youtubenya, Minggu (3/7/2022).
"Tetapi apakah nanti terjadi atau tidak, kita dorong kesana, agar apa? Agar tidak adalagi isu SARA, tidak isu agama lagi, tidak terjadi polarisasi lagi," sambungnya.
Dia mengusulkan agar masyarakat dapat mendorong para elite politik dari sejumlah partai politik agar berkeinginan mengusung hingga tiga sampai empat pasangan calon kandidat di Pilpres 2024.
"Dan kita rakyat Indonesia juga banyak pilihan itu. Bahwa dari 270 juta jiwa rakyat Indonesia lebih, masa sih calon presidennya itu saja. Masa tidak ada pilihan yang lain soalnya itu," katanya.
Oleh karena itu, Ujang mendorong agar anak bangsa siapapun yang berprestasi untuk ikut serta menjadi Capres-Cawapres.
"Metinya porosnya bisa tiga atau empat gitu, jangan lagi dua poros yang saling berhadap-hadapan lagi. Kalau tidak ada gelombang ombak pemecah ketika ini saling serang," pungkasnya.[]
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Soroti Batalnya Mutasi Anak Try Sutrisno, Pengamat: Geng Solo Tak Akan Menerima Kekalahan Begitu Saja
Eks Kasal Sebut Gibran Tak Punya Kriteria sebagai Wapres: Kasihan Bangsa Ini
Mutasi Letjen Kunto Arief Batal, Pengamat: Prabowo Tunjukkan Presiden Sesungguhnya
Tiga Partai Deklarasi Dukung Prabowo di 2029, Analis Prediksi Reshuffle Kabinet Segera Terjadi