"Khofifah tidak hanya merepresentasikan kaum nahdliyin, tapi juga kaum perempuan yang jumlahnya mencapai separuh lebih dari total jumlah pemilih. Jika isu kesetaraan gender digulirkan dan ditarungkan dengan Puan Maharani, saya yakin publik akan lebih memilih Khofifah," ujarnya.
Dalam sisi pengalaman, ia menilai Khofifah cukup mumpuni, baik di legislatif dan eksekutif.
Seperti saat ini, lanjutnya, Khofifah menjadi Gubernur Jatim dan sebelumnya beberapa kali masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan, seperti menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Presiden RI Abdurrahman Wahid dan Menteri Sosial pada tahun 2014-2018.
Selain itu, Khofifah saat ini juga pemimpin organisasi sayap perempuan NU, Muslimat NU yang memiliki jumlah anggota cukup besar, lebih dari 30 juta.
Selain itu, secara personal, Indaru mengungkapkan Khofifah sosok politikus yang sangat luwes dan bisa diterima semua kalangan. Berbekal itu, ia menilai menjadikannya modal yang sangat dibutuhkan Indonesia untuk mencegah terjadinya polarisasi pada Pemilu 2024. (Antara)
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara