"Meskipun tidak luput dari arahan dan masukan elite lainnya," ungkap Dedi saat dihubungi AKURAT.CO, Jumat (8/7/2022).
Dedi mengatakan, meskipun AHY yang punya kendali, tetapi substansi putusan itu tidak lantas AHY sendiri yang menentukan. Sebab, sifat keputusan politik itu kolektif.
"Tidak hanya AHY, termasuk ketua umum senior seperti Prabowo dan Megawati sekalipun, tidak lantas absolut secara personal," terangnya.
Menurutnya, AHY hanya simbol kekuasaan di Demokrat, tetapi jangan lupa di struktural parpol ada banyak dewan yang ikut serta memberi masukan dan pertimbangan.
"Termasuk SBY, besar kemungkinan akan ambil bagian dalam keputusan-keputusan politik AHY," ujarnya.
Meski demikian, dia memprediksi jika Jusuf Kalla tidak termasuk dalam kemungkinan akan ambil bagian dalam keputusan-keputusan politik AHY karena bukan bagian dari Demokrat.
"Andaipun JK punya pemgaruh itu bisa saja karena faktor mitra koalisi Demokrat, bukan soal dalam organisasi Demokratnya," pungkasnya.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Gibran Tak Salami AHY Diduga Imbas Isu Pemakzulan yang Disinyalir dari Partai Biru
Upacara 17 Agustus di Istana Diprediksi Penuh Drama Politik, Jokowi Bakal Absen?
Bukan Hanya AHY, Begini Tatapan Tajam Bahlil Saat Tak Disalami Gibran
Insiden Gibran Tak Salami Menteri Bukti Relasi di Kabinet Tidak Kuat