Guru Besar ITS: Kemerdekaan Politik Hanya Mitos saat Ekonomi Bangsa Indonesia Terjajah

- Selasa, 16 Agustus 2022 | 18:00 WIB
Guru Besar ITS: Kemerdekaan Politik Hanya Mitos saat Ekonomi Bangsa Indonesia Terjajah

Kemerdekaan bangsa Indonesia tidak ada artinya di saat ekonomi masih terjajah dengan lembaga keuangan asing maupun negara lain.

“Kemerdekaan politik hanya mitos saat ekonomi kita terjajah,” kata Guru Besar ITS Prof Daniel Mohammad Rosyid kepada redaksi www.suaranasional.com, Selasa (16/8/2022).

Menurut Daniel, ekonomi Bangsa Indonesia akan segera terpengaruh saat dunia pertama seperti AS, dan Eropa, sudah jatuh ke dalam resesi, inflasi dan berbagai krisis termasuk krisis pasokan energi dan makanan akibat konflik Rusia-Ukraina.

“Menkeu Sri Mulyani berusaha meyakinkan masyarakat bahwa Indonesia kecil kemungkinannya mengalami resesi, walaupun harga-harga mulai naik, dan jumlah hutang swasta, BUMN dan Pemerintah membubung tinggi mencapai lebih dari 30% PDB. Dalam logika birokrasi saat ini hutang dinilai lumrah, apalagi rasio terhadap PDB masih tergolong rendah di banding negara-negara pertama,” jelasnya.

Sikap pemerintah terbaru atas pandemi Covid-19 yang selama dua tahun terakhir dijadikan alasan untuk APBN tanpa-kontrol, pelambatan ekonomi dan pembatasan public liberty, legislasi berbagai UU termasuk RUU KUHP, serta investasi proyek-proyek mercu suar semacam Ibu Kota Negara di Kab. Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

“Perlu diwaspadai bahwa UU KUHP yang baru ditangan POLRI saat ini akan menjadi ancaman bagi kebebasan sipil serta jalan raya menuju police state,” ungkap Daniel.

Daniel mengatakan, negara miskin dengan tingkat konsumsi rendah ini dijadikan alasan untuk berhutang. Padahal hutang apalagi hutang ribawi adalah instrumen nekolimik yang pernah dikhawatirkan Bung Karno. Sebagai contoh adalah konsumsi energi perkapita kita saat ini sekitar 1kL setara minyak perkapita pertahun.

Halaman:

Komentar

Terpopuler