POLHUKAM.ID - Seluruh ASN hingga TNI-Polri berpotensi besar akan tidak netral dalam Pemilu 2024. Hal itu merupakan dampak ketika Presiden Joko Widodo mengatakan akan cawe-cawe.
Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengatakan, pernyataan Jokowi yang menyatakan akan cawe-cawe pada Pemilu 2024 menunjukkan bahwa Jokowi salah memahami dirinya sebagai seorang presiden, bahwa presiden adalah kepala negara, sekaligus kepala pemerintahan.
"Dalam konteks pemilu, presiden sesungguhnya sedang menjalankan dua fungsi itu sekaligus, yaitu kepala negara sekaligus kepala pemerintahan," ujar Ubedilah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (30/5).
Ubedilah menerangkan, pemilu adalah agenda negara sekaligus agenda pemerintah. Sebagai agenda negara, pemilu harus diadakan sesuai jadwal lima tahunan, sesuai perintah konstitusi UUD 1945. Sedangkan sebagai agenda pemerintahan, maka penyelenggaraan pemilu harus berjalan sesuai prinsip dan azas pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara