Benny Harman pun mengatakan bahwa biarkanlah rakyat sendiri yang menentukan pilihan tentang siapa yang pantas jadi pemimpinnya.
Menurut Benny Harman, kewajiban presiden justru cukup hanya dengan menjaga dan menciptakan kondisi sehat terkait piliha rakyat soal pemimpin selanjutnya.
"Biarlah rakyat menentukan pemimpinnya, kewajiban presiden adalah menjaga dan menciptakan iklim yang sehat agar pilihan rakyat dilakukan secara bebas dn rahasia," tuturnya.
Di akhir cuitannya, Benny Harman pun menyertakan ungkapkan dalam bahasa Latin yang jika diartikan ialah 'suara rakyat adalah suara Tuhan'.
"Vox Populi, Vox Dei," tandas Benny Harman.
Sementara itu, Jokowi mengatakan cawe-cawe yang dimaksud terkait Pemilu 2024. Jokowi beralasan Indonesia hanya memiliki waktu 13 tahun ke depan demi menjadi negara maju.
Untuk saat ini Jokowi menyebut Indonesia ada di posisi upper middle income. Sedangkan untuk menjadi negara maju, pendapatan per kapita Indonesia harus berada di kisaran USD 10.000 per tahun.
"Kita ini sekarang ada di middle income walaupun di level upper tapi kita masih di level middle income. Nah untuk keluar dari middle income itu, untuk jadi negara maju itu perolehan pendapatan per kapitanya minimal 10 ribu," kata Jokowi.
"Untuk bisa keluar kita cuma punya waktu 13 tahun dan itu sangat-sangat tergantung pada calon presiden di masa yang akan datang yang akan bisa membawa Indonesia ke next level, karena alasan itulah kemudian saya akan cawe-cawe untuk itu," imbuh Jokowi.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara