Lebih lanjut, ketiga, kata Musni Umar, merayu dan diduga menekan tiga parpol koalisi pengusung Anies Baswedan demi menghentikan dukungannya.
"Keempat, PK Partai Demokrat ke MA, memasukkan AHY kandidat Wapres Ganjar dan rekonsiliasi dadakan antara PDIP dengan Demokrat setelah 19 tahun Ibu Mega dan Pak SBY tidak bersapa," tegas Musni Umar.
Selain itu, kelima, Musni Umar menegaskan bahwa adanya dugaan menggunakan lembaga survei demi melemahkan sampai-sampai menghabisi Anies Baswedan.
"Diduga menggunakan lembaga survei untuk melemahkan bahkan menghabisi Anies," ucap Musni Umar.
Terkahir, Musni Umar mengatakan bahwa modus penjegalan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta menuju Pilpres 2024 itu tampak dengan menekan NasDem terkait kadernya yang dijadikan tersangka.
"Keenam, menekan NasDem dengan mentersangkakan Johny Plate dan berita terakhir SYL," tandasnya.
Sementara itu, diketahui bahwa Anies Baswedan kini diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Dalam koalisi tersebut, ada tiga partai di dalamnya yakni Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sumber: suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara