POLHUKAM.ID - Setting atau pengaturan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 antara bakal capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Hal ini disampaikan Rocky Gerung menanggapi sinyal yang diberikan Megawati kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pencapresan Anies Baswedan melalui keinginan bertemu Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Jadi jelas sinyalnya Megawati mau bilang eh Pak Jokowi kita enggak ada soal dengan Anies, kira-kira begitu, mudah dibaca Pak Jokowi ingin menyingkirkan Anies, Megawati justru merangkul partai yang pro Anies, jadi kultur politiknya berubah akhirnya," ungkapnya.
Karenanya Jokowi akhirnya berpendapat bahwa ia harus mengambil langkah sepenuhnya mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, pasalnya Ganjar Pranowo telah menjadi capres PDIP.
"Dengan kata lain Pak Jokowi juga akhirnya punya semacam keputusan bahwa kalau begitu dia harus sepenuhnya mendukung Prabowo, jadi dalam pertukaran ini yang paling untungnya Gerinda terus, Prabowo terus," ucapnya.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara