POLHUKAM.ID -Cara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menelepon Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menyampaikan keluhan warga Warakas, Jakarta Utara dinilai kebablasan.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, Ganjar yang notabene masih sebagai bakal capres tidak elok memerintah orang nomor satu di DKI Jakarta. Sebab, dia belum menjadi presiden seperti Joko Widodo.
“Karena sejatinya hal itu mestinya dilakukan oleh seorang Jokowi seorang presiden, bukan seorang capres. Jadi tentu itu tidak elok dan tidak cocok ya. Tindakan seperti itu namanya kebablasan,” ujar Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Senin (26/6).
Artikel Terkait
Kotak Pandora Purbaya Yudhi Sadewa: Fakta Mengejutkan di Balik Klaim Utang Jokowi!
Jokowi Bongkar Fakta Rumah Pensiun Colomadu: Bukan untuk Tinggal, Ternyata untuk Ini!
Rahasia Di Balik Pertemuan Tertutup Prabowo dan Dasco di Widya Chandra Terungkap!
Jokowi Dianggap Inkonisten, Benarkah Kebijakannya Buka Peluang Korupsi?