Menurut Refly, Indonesia malah mengalami resentralisasi kekuasaan politik.
“Perkembangan demokratisasi kita tidak maju, tetapi malah mundur ke belakang,” ujarnya, dilansir dari kanal YouTube Refly Harun.
Refly menegaskan bahwa masyarakat harus bisa melihat masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara objektif.
Menurutnya, masyarakat harus bisa menilai apakah masa pemerintahan Jokowi itu masa keemasan, di mana keberhasilan ditorehkan, atau malah sebaliknya.
“Apakah masa pemerintahan Jokowi adalah masa pemerintahan yang punya banyak masalah di segala aspek? Baik politik, ekonomi, sosial, budaya, hingga hukum,” ungkapnya.
Advokat itu pun mendorong masyarakat untuk berdebat secara terbuka dan sehat.
“Jangan malah menggunakan tangan-tangan kekuasaan dan pemidanaan untuk menghalangi orang bertindak dan berdebat secara objektif mengenai legacy dari pemerintahan Presiden Jokowi,” tuturnya.
Menurut Refly, prestasi suatu pemerintahan dilihat di bagian akhir masa jabatan.
“Jadi, jika dikatakan nirprestasi, bukannya tak ada prestasi sama sekali. Namun, hasil prestasi itu dilihat di akhir pemerintahan, seperti orang bagi rapot,” paparnya.
Refly menegaskan Presiden Jokowi tentu memiliki cukup banyak prestasi, seperti membangun infrastruktur, hingga menyamakan harga BBM di Papua dan Jawa.
Namun, dampak buruk dari pemerintahan Jokowi juga cukup banyak.
“Misalnya, utang luar negeri menggunung, kemampuan fiskal Indonesia makin melemah, kohesi sosial tercederai, hingga ada segregasi di masyarakat,” katanya.(*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Soal Ijazah Jokowi dan Potensi Chaos, Refly Harun Sepakat dengan Rocky Gerung: Pertandingan Trust
Rismon Sianipar: Pak Kasmudjo Layak Jadi Man Of The Year Kategori Pahlawan Kejujuran!
Polemik Empat Pulau Tuntas, Istana Tegas Bantah Ada Klaim Sepihak
Komentar Mengejutkan Bobby usai 4 Pulau Sengketa Sah Masuk Aceh