POLHUKAM.ID - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berpotensi ditinggal sendirian di Pemilu 2024. Terlebih, jika tawaran PPP untuk mencalonkan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo tidak diterima.
Begitu pandangan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL melalui sambungan telepon beberapa saat lalu, Sabtu (2/9).
“PDIP kalau tetap memaksakan cawapresnya bukan Sandiaga, ini kemungkinan juga akan ada manuver-manuver politik (dari PPP). Apakah PDIP memungkinan sendirian? Ini memungkinan,” kata Arifki.
Arifki menjelaskan bahwa PPP masih memiliki potensi dan peluang besar untuk membentuk poros koalisi baru dengan Partai Demokrat dan PKS.
Terutama setelah terjadi perpecahan dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) akibat Anies Baswedan memilih berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
“Karena rugi juga bagi PPP kalau Sandiaga tidak jadi cawapres Ganjar. Ini menjadi daya tawar juga bagi Sandiaga,” tuturnya.
“Kalau Sandiaga ingin dihitung di 2024, dia harus menaklukan PKS dan Demokrat,” demikian Arifki.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Upacara 17 Agustus di Istana Diprediksi Penuh Drama Politik, Jokowi Bakal Absen?
Bukan Hanya AHY, Begini Tatapan Tajam Bahlil Saat Tak Disalami Gibran
Insiden Gibran Tak Salami Menteri Bukti Relasi di Kabinet Tidak Kuat
Pemberian Abolisi-Amnesti Diduga jadi Penyebab Perubahan Sikap Gibran