Menanggapi hal itu, Hidayat Nur Wahid mengatakan jika peristiwa pada tahun 2009 tidak ada hubungannya sama sekali dengan pencapres 2024 nanti.
"Di era keterbukaan informasi berbagai narasi tersaji. Tapi karena menyebut saya dan PKS, maka izinkan saya mengklarifikasi.
"Soal urungnya AHY jadi bacawapres, tidak ada hubungannya dengan peristiwa pencawapresan saya di tahun 2009. Itu dua peristiwa yang berbeda dan tidak ada kaitannya," tulis Hidayat Nur Wahid.
Ia pun menegaskan masih akan mendukung pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin, sama halnya dengan dirinya yang mendukung SBY di Pilpres 2009.
Hidayat Nur Wahid menyebut dirinya masih berkomitmen memperjuangkan pencapresan Anies Baswedan, meski kini ditinggalkan Partai Demokrat.
"Saya dan PKS tetap dalam komitmen memperjuangkan koalisi yang sudah disepakati. Tahun 2009 PKS tetap perjuangkan kemenangan capres SBY.
"Dan untuk Pilpres 2024, PKS tetap dalam komitmen perjuangkan bacapres Anies Rasyid Baswedan," tulisnya dalam cuitan yang berbeda.
Partai Demokrat sendiri telah mencabut dukungan kepada Anies Baswedan dan masih belum menentukan pilihan kemana arah politik yang akan mereka ambil. (*)
Sumber: kilat
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara