Pasalnya, kata Andrea, kunjungan Jokowi ke AS tidak dalam agenda bilateral.
Oleh karena itu, Andrea mengatakan, sangat wajar bila tidak ada pimpinan AS yang datang menyambut Jokowi.
“Jokowi tetap dapat semua fasilitas dan aturan keamanan sesuai protokol kenegaraan,” ujar Andrea dilasir dari GenPI.co, Kamis (12/5).
Hal itu kata Andrea membuktikan bahwa AS tidak mengurangi penghargaan terhadap tamu negara lain.
Dosen Universitas Budi Luhur itu mengatakan, agenda kunjungan negara secara bilateral dan tidak memang berbeda perlakuannya.
Dia menyebut Jokowi sendiri datang ke AS sebagai partisipan dalam ASEAN-US Special Summit.
“Mungkin, masyarakat belum begitu tahu soal tata cara protokoler kenegaraan tersebut,” jelasnya.
Andrea menambahkan, jika Indonesia berkunjung dalam agenda bilateral, tentu Presiden AS Joe Biden bersama petinggi lainnya akan menyambut di bandara.
Hal itu karena agenda bilateral biasanya to the point, para pemimpin negara langsung menuju ke istana negara untuk membahas suatu hal penting.
Namun, keadaan berbeda ketika suatu negara datang ke negara lain sebagai partisipan konferensi tertentu, seperti ASEAN-US Special Summit.
“Para pemimpin negara yang diundang juga tidak langsung bertemu dengan Joe Biden. Mereka bertemu DPR dahulu, CEO perusahaan, wapres, baru pada acara puncak bertemu (Biden, red),” jelasnya.(*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Rocky Gerung Walk Out dari Panggung Rakyat Bersuara yang Dipandu Aiman, Muak dengan Kedunguan
Refly Harun Lihat Jokowi Gelisah Masa Depan Putranya: Dia Mulai Melemah
Aksi Teatrikal AMPD: Ketua KPU Dikerangkeng Geng Solo
Rocky Gerung Akui Usul Diam-diam Mahfud Jadi Presiden dan Siap Jadi Timses