Pengamat politik dari The Indonesian Institute Ahmad Hidayah menyebut PSI lebih banyak fokus ke Jakarta, yang mana seharusnya ke nasional.
Menurut Sigit, dugaan yang dilayangkan pengamat politik itu tidak benar.
"Tidak benar jika kami (PSI) hanya disibukkan isu Jakarta dan mengabaikan daerah lain," ujar Sigit dilansir dari GenPI.co, Kamis (12/5).
Sigit mengaku adanya dugaan itu karena pemberitaan Jakarta memang lebih banyak daripada daerah lain.
Selain itu, dia menuturkan PSI memiliki delapan anggota DPRD DKI Jakarta, sehingga terkesan lebih fokus ke ibu kota.
"Pemberitaan memang lebih kuat di Jakarta. Selain karena PSI ada delapan anggota DPRD provinsi, liputan berita di Jakarta memang lebih masif," jelasnya.
Menurut Sigit, PSI juga berperan dalam melancarkan kritik soal kebijakan nasional.
Sebab, dia mengatakan PSI kerap mengkritik kebijakan penanganan covid-19 hingga kebijakan lainnya.
"Di level nasional, PSI mengkritik soal kelangkaan dan mahalnya minyak goreng, RUU TPKS, mandeknya pembahasaan RUU PDP, hingga kebijakan pembelian alutsista Kementerian Pertahanan," terangnya.
Menurut dia, PSI juga berperan dalam mengawasi kebijakan di daerah lain.
"PSI juga vokal di daerah ketika anggota DPRD PSI Kota Bandung walk out karena tidak setuju dengan APBD yang tidak pro-rakyat. PSI Sulawesi Utara (Sulut) dan NTT juga terkenal vokal dan sering mengkritik pemerintah provinsinya," jelasnya. (*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Abraham Samad Sebut Laporan Jokowi ke Roy Suryo Cs Bentuk Pembungkaman Kritik
Desakan Pemecatan Wakil Presiden Kian Meluas, Aktivis 98: Kehadiran Gibran Sejarah Buruk Bagi Orang Waras!
Cara Pidato Seskab Teddy Tuai Atensi! Publik Sebut Bisa Jadi Saingan Masuk Bursa Cawapres ke Depan
Roy Suryo Sebut Tindakan Jokowi Lucu, Memalukan, dan Tidak Elegan