Ardyanto mengatakan, Pilpres 2024 saat ini mempertontonkan secara gamblang persoalan politik dinasti. Terutama, sejak ada putusan Mahkamah Konstitusi terkait batas usia capres-cawapres.
"Mahasiswa dan Rakyat harus berani melawan politik dinasti guna menyelamatkan bangsa ini dari resesi demokrasi," ujar Ardyanto dalam keterangannya, Rabu (6/12).
Melihat kondisi itu, lanjutnya, Amara mengeluarkan sejumlah pernyataan sikap demi menyelamatkan demokrasi Indonesia.
Pertama, kata dia, menolak politik dinasti. Kedua, tuntaskan seluruh pelanggaran HAM. Ketiga, selamatkan demokrasi dari oligarki dan tirani.
"Terakhir, tegakkan keadilan hukum tanpa intervensi," tandasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara