"Tahun 98 tugas sejarah dan tugas negara ada dalam posisi berhadapan karena pada waktu itu negara otoriter, menolak untuk melakukan perubahan dengan cara baik-baik sehingga terpaksa kami melakukan terobosan dan perlawanan," katanya.
Budiman mengatakan, kini para aktivis bersatu sebagai anak bangsa. Alasannya dia ingin negara Indonesia menjadi lebih baik dan demokratis. Budiman yakin hal tersebut bisa diwujudkan oleh Prabowo-Gibran.
"Yang kami mau hari ini ketika kami bersama dengan Prabowo-Gibran adalah kita ingin kami yg pernah berhadap-hadapan sebagai sesama anak bangsa, kita ingin bersatu. Dulu tahun 1998, kami di sini merasa sedang memenuhi panggilan sejarah untuk Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih bebas, Indonesia demokratis," pungkasnya.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara