Nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendapat sorotan dalam konteks politik. Bagaimana tidak? Mendekati tahun 2024, namanya selalu muncul sebagai kandidat kuat untuk maju di arena Pemilihan Presiden (Pilpres).
Sebuah keniscayaan dengan hegemoni yang cukup kuat tersebut, pihak-pihak yang kontra dengan Anies akan berusaha membuat namanya “jatuh”.
Di antara narasi yang selama ini dipakai pihak yang kontra dengan Anies adalah adanya sokongan pendukung yang pro khilafah dan Anti Pancasila.
Mengenai tudingan terhadap Anies ini, Musni Umar, Sosiolog sekaligus Rektor Universitas Ibnu Chaldun ikut berkomentar lewat cuitan di akun twitternya.
Menurut Musni, tudingan Anies sebagai sosok yang didukung para penganut paham khilafah adalah sesuatu yang jahat.
Baca Juga: Dipolisikan Gegara "Senggol" Anies Baswedan, Ruhut Sitompul Bikin Cuitan Minta Maaf: Aku Manusia...
“Sangat jahat siapapun yang menuding Anies sangat berbahaya karena ada pendukungnya pro khalifah,” cuit Musni di akun twitternya, dikutip Jumat (13/5/22).
Musni melanjutkan dengan menuliskan bahwa Pancasila sudah final dan menjadi kesepakatan bersama.
Pancasila pun disebut Musni tak ubahnya seperti piagam madinah yang dibuat oleh Nabi Muhamad SAW.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara