Menurut Refly hal ini sangat penting bagi kedua pihak (pengeritik dan yang dikritik) untuk bisa mempertanggungjawabkan poin yang disampaikan serta bahan introspeksi
“Ini juga pentng ya bagi keduanya. Bagi yang menerima kritik penting untuk bahan instropeksi, bagi yang melontarkan kritik penting juga harus dia terukur punya data dan fakta,” tambah Refly.
Refly menegaskan masalah kritik ini juga berlaku bukan hanya pada permasalahan terkait Anies Baswedan tetapi juga pihak lain seperti Presiden Jokowi.
Baca Juga: Grace Natalie Bilang TKA Cina Sedikit, Penjelasan Rocky Gerung Telak Sampai Singgung Perang Dunia!
Sebelumnya, Anies di acara PKS blak-blakan menginginkan Formula E digelar di Monas dengan maksud menunjukkan ikon Jakarta. Namun pada akhirnya itu tidak terjadi karena balapan digelar di Monas.
"Itu cita-citanya. Eh, enggak boleh bapak-ibu. Ya, sudah, jadi pindah ke mana? Pindah ke Ancol," ucap Anies sebagaimana dikutip dari laman CNNIndonesia, Selasa (31/5/22).
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara