Intan Fauzi menegaskan, perlakuan kasar terhadap anak bisa berdampak jangka panjang terhadap kesejahteraan psikologis dan fisik mereka.
"Kita tidak boleh mentolerir kekerasan terhadap anak. Jangan ada alasan apapun untuk menganiaya anak, bahkan jika mereka terlihat bandel atau sulit diatur," tegas Intan Fauzi.
Baca Juga: Tahun Baru 2024 Antara Kecemasan dan Harapan : Refleksi Atas Dinamika Politik Menuju Pilpres 2024
Lebih lanjut, Intan Fauzi mengingatkan, kini sudah ada undang undang kekerasan dalam rumah tangga yang melibatkan anak sebagai korban.
"Tidak boleh lagi ada alasan bahwa kejadian di dalam rumah bisa semena-mena. Mari bersama sama mencegah kekerasan terhadap anak di lingkungan kita," sambung Intan Fauzi.
Intan Fauzi mendorong masyarakat untuk lebih proaktif melaporkan kekerasan terhadap anak kepada pihak berwajib.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: paradapos.com
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara