Sebab Jokowi telah memberikan pesan verbal dan nonverbal condong kepada Ganjar untuk diusung dalam Pilpres. Sedangkan elite PDIP karena posisi Puan dalam hirarki di partai lebih tinggi, juga dalam posisi di legislatif, maka menampakkan pro terhadap Puan Maharani.
"Ganjar dianggap sebagai representasi kader, dengan elektabilitas tinggi, di dukung mayoritas oleh golongan muda dari PDIP. Sedangkan Puan Maharani dipersepsikan representasi keluarga, dengan elektabilitas rendah, dukungan ditenggarai golongan tua yang berkiblat menjaga "api" Soekarno," ungkap Efriza
Dikesampingkannya Ganjar dari keterlibatan kepartaian terkait dengan menguatnya dukungan terhadap Puan Maharani disertai obsesi Puan dalam mengikuti kandidat capres semakin nampak di permukaan.
Di sisi lain, di tubuh internal PDIP juga sudah menunjukkan suara-suara untuk kembali mengedepankan trah Soekarno sebagai partai ideologis, juga keyakinan Puan sebagai anaknya Megawati.
"Maka Megawati akan cenderung mengabaikan hasil elektabilitas dengan mengedepankan ikatan biologis dengan mengatasnamakan ideologis," pungkasnya. []
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara