Adi mengatakan, sejak awal ajang Formula E Jakarta memang lebih kental dengan nuansa politik dibandingkan warna olahraga atau pun investasi.
Menurutnya, gelaran tersebut banyak dianggap orang sebagai panggung politik untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Atau hanya alat Anies untuk menutupi janji-janji politiknya yang tidak pernah ditepati maksimal. Seperti penanganan banjir, rumah DP 0 persen, tentang UMKM Oke Oce dan lainnya.
"Padahal kalau mau jujur Formula E itu ajang olahraga dalam banyak hal memang sangat berkaitan dengan investasi, tapi karena terlanjur jadi komoditas politik pasti dikaitkan dengan politik," katanya kepada SuaraJakarta.id, Jumat (3/6/2022).
Adi menerangkan, ajang Formula E itu juga menjadi perjudian Anies yang cukup luar biasa. Jika berhasil, lanjut Adi, akan menjadi gengsi politik.
Tetapi jika gagal, akan menjadi ajang orang terutama lawan politiknya menghujat habis-habisan kinerja Anies selama ini.
"Formula E ini jadi ajang perjudian Anies yang cukup luar biasa. Satu sisi kalaupun toh Anies sukses, hanya akan dapat gengsi politik. Anies bisa sesumbar kepada para pengkritiknya bahwa Anies bukan Gubernur kata-kata yang dituduhkan selama ini. Tapi Anies Gubernur yang juga bisa bekerja secara politik," terangnya.
"Tetapi Formula E ini belum tentu memberi dampak insentif politik elektoral yang signifikan. Formula E ini ajang olahraga kalangan tertentu, bukan orang yang lagi nganggur, kesusahan. Itu yang saya sebut Anies penjudi. tapi kalau gagal Formula E ini ada temuan dan macam-macam Anies harus siap-siap di-bully segala macam," sambung dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan persiapan Formula E Jakarta sudah selesai. Balapan mobil listrik yang akan digelar 4 Juni mendatang sudah siap dilaksanakan.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara