Relokasi juga terjadi pada belanja pegawai. Anggaran belanja pegawai berkurang sebesar 4,3 triliun. Di mana TKD ASN Pemprov DKI besarannya 25 persen, direlokasi untuk mengamankan anggaran bansos dan 25 persen berikutnya ditunda pemberiannya karena dialihkan untuk darurat penanganan Covid-19. Gaji ASN tidak berubah, tetap sama," tambahnya.
Anies Baswedan memutuskan untuk menggunakan anggaran yang ada guna membantu rakyat yang jauh lebih membutuhkan dengan jumlah yang jauh lebih banyak, seperti rakyat prasejahtera.
Ia pun menjanjikan tidak akan melakukan belanja pada hal-hal yang bukan menjadi prioritas.
Pada akhir video, Anies Baswedan mengingatkan kepada seluruh pejabat negara bahwa mereka harus memikirkan kesejahteraan rakyat.
"Saya ingin ingatkan pada kita semua bahwa kita adalah penyelenggara negara. Tugas kita adalah melindungi rakyat. Keselamatan rakyat adalah prioritas nomor satu. Dalam kondisi apapun, sikap kita harus jelas yaitu menomorsatukan rakyat daripada diri sendiri," pungkasnya.
"Mei 2020 saat Covid 19, Anies Baswedan memotong 25 persen tunjangan kinerja daerah (TKD) aparatur sipil negara (ASN) DKI, anggaran itu direlokasi untuk keperluan bantuan sosial alias bansos"
Beda ma 'Presiden Ndasmu', potong anggaran sana sini nyusahin rakyat 🫵👊 pic.twitter.com/tzbvR1KN2T
Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 22.000 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar.
"Kelihatan, pemimpin sejati tidak akan pernah mau nyusahin rakyatnya," komentar @tri_*********
"Sama-sama pemotongan anggaran, tapi yang satu nyusahin banget rakyat sampai kena demo," tambah @rotas****
"Dikasih pilihan yang selalu berpihak pada rakyat malah milih yang hanya mementingkan kelompoknya endiri. Struggling for more years dah semua, pinter-pinter bersabar aja dah, emang rakyat Indonesia tahan banting kok," timpal @tala*****
"Bahkan itu nggak dipotong, cuma dirapel dan sudah dibayarkan ketika APBD sudah stabil," sambung @easy*******_
"Pertama, program rakyat prasejahtera dipertahankan. Pegawai kontrak juga nggak ada yang dipecat, beda banget sama sekarang banyak kena PHK gegara efisiensi. Okelah tunjangan diturunkan, tapi PNS DKI besaran gaji tetap seperti biasa. Udah gitu nyemangatin PNS DKI, hayuk ksatria," cuit @hari*********
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara