POLHUKAM.ID - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung rencananya untuk mendirikan Partai 'Super Terbuka (Tbk)' usai dirinya tak lagi menjadi presiden RI dan dipecat sebagai kader PDIP.
Jokowi menjelaskan maksud dari Partai Super Tbk adalah partai yang dimiliki semua anggota.
Partai ini, lanjutnya juga mempunyai konsep pemilihan ketua umum dilakukan secara terbuka.
"Partai yang terbuka, yang super terbuka yang nanti pemilihan ketuanya juga dilakukan secara terbuka oleh seluruh anggotanya. Partai milik bersama," kata Jokowi saat ditemui awak media di kediamannya di Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Rencana pembentukan partai ini pun diakui oleh Ketua Umum relawan Projo Budi Arie Setiadi.
Bahkan, Budi sempat membahas pembentukan partai baru 'Super Tbk' dengan Jokowi ketika bertemu di Jakarta pada medio Februari lalu.
Meski begitu, Budi enggan menjawab lebih rinci soal rencana pembentukan partai baru tersebut ketika ditanyakan lihat jauh.
"Partai 'Super Tbk', ya sudah terjemahin saja. Partai dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat," kata Budi ketika ditanya apakah membahas partai baru atau tidak saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2).
Direktur Eksekutif Trias Politika Agung Baskoro menganggap rencana Jokowi membentuk Partai 'Super Tbk' sebagai penegasan Jokowi ingin tetap berpolitik dan memiliki pengaruh usai tak lagi menjabat sebagai presiden.
"Secara personal ide partai super tbk ini menegaskan bahwa Jokowi akan terus berpolitik baik atas nama pribadi atau institusi (partai)," kata Agung, Senin (10/3).
Agung mengatakan secara elektoral, Jokowi pasti ingin memelihara kapasitas dan sumber daya politiknya di orbit strategis kekuasaan. Terlebih, beberapa anggota keluarga masih aktif berpolitik sampai saat ini.
Melalui partai ini pula, lanjut Agung, Jokowi tetap bisa menjaga eksistensi keluarganya di kancah politik Indonesia ke depannya.
Anggota keluarga Jokowi yang masih aktif berpolitik di antaranya anak pertamanya, Gibran Rakabuming yang menjabat sebagai wakil presiden.
Kemudian menantunya Bobby Nasution yang menjabat sebagai gubernur Sumatera Utara dan anak terakhirnya Kaesang Pangarep yang menjabat Ketua Umum PSI.
"Setidaknya, bila Jokowi memiliki basis yang kuat, dengan sendirinya Keluarga Solo akan terjaga," kata dia.
Di sisi lain, Agung mengatakan ide pembentukan Partai Super Tbk ini turut mengafirmasi kedekatan Jokowi dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
PSI, lanjutnya, kerap selama ini membawa-bawa nama Jokowi dengan slogannya 'Jokowisme'.
Ia pun menduga Jokowi berpeluang mengkooptasi PSI sebagai partainya ke depannya.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara