POLHUKAM.ID - Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Abdul (nama samara) menyoroti kehadiran anggota TNI dalam diskusi mahasiswa. Anggota TNI itu disebut datang untuk melakukan pendataan.
Abdul menyebut diskusi itu digelar oleh Kelompok Studi Mahasiswa (KSMW) UIN Semarang pada Senin (14/4).
Diskusi itu bertajuk 'Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik'.
Dalam diskusi itu, dia menyorot kehadiran pria tak dikenal hingga datangnya anggota TNI berseragam.
"Kami mulai dari jam 16.00 WIB, setelah lima menit, moderator masih ngomong, pria dengan identitas tak dikenal itu duduk di forum. Kita masih sesi perkenalan, banyak wajah baru kita suruh perkenalan juga," kata Abdul saat dihubungi awak media, Selasa (15/4/2025).
Saat sesi perkenalan pria tak dikenal itu tiba, kata Abdul, pria itu tak mau memperkenalkan diri sehingga menimbulkan kecurigaan di antara mahasiswa. Para mahasiswa pun mendesak pria itu untuk memperkenalkan dirinya.
"Kami sangat curiga, memang dari wajahnya secara umur itu jauh di atas. Beberapa kawan mendesak beliau memperkenalkan dirinya, tapi tidak mau. Hanya memperkenalkan dengan nama 'Ukem'," jelasnya.
Sekitar 5 menit setelah itu, pria tanpa identitas itu pergi. Tak berdelang lama, petugas keamanan kampus datang dan mengarahkan beberapa mahasiswa untuk menemui seseorang.
"Kami kemudian ikut satpam, di situ ternyata ada TNI masuk di belakang kami pas. Sebenarnya kami tidak tahu karena tertutup pohon beringin," jelasnya.
Saat itu, beberapa perwakilan mahasiswa yang mengikuti satpam diminta anggota TNI itu untuk menyebutkan identitasnya, siapa saja peserta diskusi, dan tema diskusi yang digelar. Para perwakilan mahasiswa itu pun langsung waspada.
"Ada dua orang berboncengan motor, satu pakai seragam TNI, satunya pakai baju hitam," kata Abdul.
Lebih lanjut, Abdul menyampaikan, hal yang paling membuat mahasiswa terkejut dan khawatir yakni pihak TNI menyebarkan tuduhan bahwa beberapa peserta diskusi dalam keadaan mabuk.
Menurutnya, hal ini sudah membuktikan bahwa ruang diskusi pun kini terancam.
"Kami dapat kabar dari kawan LPM baru-baru ini, mereka menuduh kami sedang dalam keadaan mabuk, padahal kami habis keluar dari kelas," kata Abdul.
Meski tidak terjadi pembubaran secara fisik, kehadiran aparat berseragam ke ruang diskusi akademik menjadi sorotan serius.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara