Ia bersyukur BPIP masih ada, meski menurutnya lembaga ini perlu diperkuat agar benar-benar mampu menanamkan kembali nilai-nilai dasar Pancasila di tengah masyarakat.
Namun yang membuat Selamat terkejut adalah sikap kritis Try Sutrisno terhadap keberadaan Gibran sebagai wakil presiden.
Meski mengakui proses terpilihnya Prabowo tidak bermasalah, Try menyayangkan langkah Presiden Jokowi yang menurutnya terlalu memaksakan anaknya maju dalam kontestasi nasional.
“Beliau menyampaikan secara jujur, 'saya ini banyak kekurangan tapi dipercaya jadi wapres. Pendahulu saya orang-orang hebat, tapi ketika melihat yang sekarang, saya benar-benar tidak habis pikir,’” kata Selamat menirukan ucapan Try.
Try menyebut keputusan politik Jokowi menimbulkan beban bagi bangsa. Ia mengkhawatirkan terjadinya distorsi dalam etika kenegaraan dan regenerasi kepemimpinan.
Delapan poin tuntutan Forum Purnawirawan, kata Selamat, adalah refleksi dari pemikiran Try Sutrisno dan para senior TNI lainnya.
Salah satu poin penting lain adalah mengembalikan posisi MPR sebagai lembaga tertinggi negara, sebagaimana diatur dalam UUD 1945 versi asli.
Semua isi tuntutan itu adalah cerminan kekhawatiran beliau terhadap masa depan republik ini.
"Ini bukan soal kekuasaan, tapi tentang keberlanjutan nilai, etika, dan arah bangsa. Dan beliau sudah mewariskan itu langsung kepada Pak Prabowo,” tutup Selamat.
Sumber: Sawitku
Artikel Terkait
Eks KSAU Dukung Penolakan Menkeu Bayar Utang Kereta Cepat, Warisan Proyek Jokowi yang Bikin Geger
Prabowo Bocorkan Skala MBG: Bisa Beri Makan 7 Kali Populasi Singapura!
Prabowo Presiden Tanpa Wapres: Langkah Berani atau Risiko Besar?
Saut Situmorang Ungkap Besarnya Potensi Ijazah Jokowi Palsu: Benarkah Ada Bukti?