Rekam Jejak Letjen Sutiyoso, Dibela Eks Panglima TNI Usai Dihina Hercules Bau Tanah: Pakai Otak!

- Kamis, 01 Mei 2025 | 14:05 WIB
Rekam Jejak Letjen Sutiyoso, Dibela Eks Panglima TNI Usai Dihina Hercules Bau Tanah: Pakai Otak!

POLHUKAM.ID - Nama Letjen TNI (Purn) Sutiyoso kembali jadi sorotan setelah ikut mengomentari perilaku sejumlah Ormas yang menyerupai preman. 


Dia pun mengkritik Ormas tersebut mengenakan pakaian atribut militer secara tidak pantas.


Atas dasar itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mendukung revisi UU Ormas. 


Pernyataan Sutiyoso pun dibalas keras oleh Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), Hercules Rosario de Marshall. Bahkan, Hercules menyebut mulut Sutiyoso sudah bau tanah.


Lantas, siapa Sutiyoso?


Sosok yang akrab disapa Bang Yos ini tak hanya dikenal sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta dua periode, tetapi juga sebagai arsitek awal sistem transportasi massal TransJakarta dan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).


Pria kelahiran Semarang, 6 Desember 1944, ini telah menempuh perjalanan panjang dalam dunia militer dan politik nasional.


Jejak karier Sutiyoso dimulai dari jalur militer, di mana ia tercatat sebagai lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) tahun 1968, setelah sebelumnya sempat mengenyam pendidikan di Universitas 7 Agustus selama satu tahun.


Karier Militer


Dalam dunia militer, Sutiyoso dikenal sebagai perwira yang memiliki rekam jejak mentereng. 


Ia pernah menjabat sebagai Wakil Komandan Jenderal Kopassus, Asisten Personil, Kepala Staf Kodam Jaya, dan Panglima Kodam Jaya. 


Selama mengabdi, ia dikenal memiliki strategi dan pendekatan yang tegas dalam menjaga stabilitas ibu kota.


Jabatan sebagai Pangdam Jaya menjadi pijakan penting bagi karier politik Sutiyoso. 


Dari sana, ia mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta dan berhasil menjabat selama dua periode berturut-turut, dari 1997 hingga 2007.


Masa jabatannya diwarnai dengan berbagai kebijakan penting, termasuk peluncuran TransJakarta, yang kini menjadi tulang punggung transportasi publik ibu kota.


TransJakarta yang diluncurkan pada masa pemerintahannya menjadi proyek percontohan Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara.


Program ini menjadi bagian dari visi Sutiyoso dalam mengurangi kemacetan Jakarta dan meningkatkan mobilitas warga.


Karier Politik


Setelah pensiun dari militer, Sutiyoso tak lantas berhenti mengabdi pada negara. 


Ia terjun ke dunia politik dan sempat menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dari 2010 hingga 2015.


Sebelumnya, ia juga menjadi Ketua Umum PB PBSI (2004-2008) dan Ketua Umum Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) pada 2006.


Pada tahun 2015, Presiden Joko Widodo menunjuk Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Marciano Norman.


Penunjukan ini menandai keterlibatan langsungnya dalam aspek pertahanan dan keamanan negara di era pemerintahan baru. 


Namun, masa jabatannya sebagai Kepala BIN relatif singkat karena berakhir pada 2016, digantikan oleh Jenderal (Purn) Budi Gunawan.


Di arena politik, Sutiyoso juga sempat bergabung dengan Partai NasDem dan masuk dalam jajaran Dewan Pertimbangan DPP Partai tersebut.


Meski tak lagi aktif di panggung politik nasional, nama Sutiyoso masih kerap disebut sebagai tokoh yang berpengaruh, terutama dalam konteks transisi pemerintahan dan kebijakan transportasi publik.


Di balik posisinya yang strategis, kehidupan pribadi Sutiyoso tergolong tenang. 

Halaman:

Komentar

Terpopuler