Pengamat Politik : Pernyataan Istana Soal Ijazah Jokowi Tunjukkan Kepanikan Politik!

- Selasa, 27 Mei 2025 | 13:20 WIB
Pengamat Politik : Pernyataan Istana Soal Ijazah Jokowi Tunjukkan Kepanikan Politik!

POLHUKAM.ID - Pengamat politik Sutoyo Abadi kembali melontarkan kritik keras terhadap pernyataan resmi Istana terkait hasil penyelidikan Bareskrim Polri yang menyatakan ijazah Joko Widodo adalah asli.


Ia menyebut, alih-alih menjawab substansi publik, pernyataan tersebut justru menunjukkan kepanikan yang dibungkus narasi normatif.


“Dikatakan bahwa Presiden tetap fokus bekerja dan tak terganggu isu ijazah. Pertanyaannya: apa hubungannya isu keaslian ijazah dengan terganggu atau tidaknya pelayanan kepada rakyat? Ini logika dangkal,” kata Sutoyo dalam pernyataannya, Senin 26 Mei 2025.


Ia menyebut, narasi dari Istana yang mengklaim keabsahan ijazah berdasarkan verifikasi dokumen asli dari lembaga pendidikan melalui proses forensik Bareskrim, tak lebih dari manuver politik.


“Bukan hanya absurd, tapi memperlihatkan betapa dalamnya Istana tenggelam dalam skenario pembenaran yang kosong. Pemeriksaan laboratorium forensik yang dipakai sebagai dasar justifikasi malah memicu tanda tanya baru,” ucapnya.


Sutoyo menyebut sejumlah pernyataan Istana seolah berasal dari para buzzer politik, bukan dari lembaga negara yang bertugas menjaga kredibilitas.


“Ketika juru bicara Istana mengatakan proses verifikasi memperkuat kepercayaan publik terhadap Presiden, itu sama saja dengan memaksa publik percaya tanpa ruang tanya. Narasi seperti ini lebih cocok keluar dari akun medsos partisan, bukan juru bicara resmi negara,” sindir Sutoyo.


Ia juga menyinggung klaim Istana bahwa masyarakat diimbau tidak terprovokasi informasi yang belum jelas. 


Menurutnya, justru publik kini melihat Istana sebagai pihak yang berperan menciptakan provokasi balik dengan memanipulasi makna stabilitas nasional.


“Jangan balikkan logika. Publik sekarang yang mengingatkan Istana agar tak memainkan peran bandit politik yang memaksa masyarakat menelan narasi satu arah,” tukasnya.


Sutoyo bahkan meminta Presiden Prabowo Subianto mengevaluasi total kinerja juru bicara Istana.

Halaman:

Komentar

Terpopuler