"Di era abad informasi digital, partai dan kader perempuan dituntut harus mampu berinovasi dan berkreasi dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun pola pikir positif-konstruktif serta mampu menjawab tantangan zaman," tutur Djarot.
Sebagai informasi, Ketua Badiklat PDIP Daryatmo Mardiyanto menyebut bahwa terdapat 101 orang peserta dari 34 provinsi yang akan mengikuti pendidikan selama tiga hari.
Daryatmo menjelaskan tantangan partai dan kader perempuan partai ke depan dalam menyelenggarakan kaderisasi. Menurutnya, dituntut mampu berinovasi dan berkreasi dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan.
"Pendidikan dan pelatihan diharapkan mampu melahirkan para kader perempuan yang militan, berintegritas, berdedikasi dalam membesarkan partai sekaligus mentransformasi Ideologi Pancasila Bung Karno di era digital dengan tetap Mengarah pada tujuan untuk menuju terwujudnya tatanan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur," ucap Daryatmo.
Lebih lanjut, pendidikan dan kaderisasi partai harus dipahami sebagai rangkaian yang tidak terpisahkan dalam kerja kerja Partai untuk memenangkan Pemilu 2024.
"Dengan posisi partai seperti saat ini, tidak lantas membuat kita berpuas diri. Justru sekarang inilah kesempatan partai untuk terus memperkuat konsolidasi melalui pendidikan dan pelatihan secara masif sehingga lahir kader-kader Perempuan PDI Perjuangan yang mampu menjawab tantangan bangsa ke depan atas nama kemampuan mengimplementasikan ideologi Pancasila," kata Daryatmo.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara