Menurutnya, Jabar harus fokus menyiapkan satu tim dalam menghadapi event tertentu. Misalnya tim khusus untuk kejuaraan PON tidak boleh digabungkan dengan tim yang akan menghadapi kejuaraan lain seperti ASEAN, Asia maupun dunia.
"Jangan dicampur-campur atau digabungkan. Itu tidak akan maksimal. Jadi saya sih berpesan nanti bahwa kita benar-benar fokus yang untuk PON ini disiapkan timnya yang betul, kurang lebih gitu," tegasnya.
Setiawan pun mengakui jika pembinaan atlet softball di Jawa Barat tidak merata. Hal itu terbukti dengan dominasi Kota Bandung yang berhasil menyandingkan gelar juara pada Kejuaraan Softball U-20 Piala Gubernur 2022.
Fasilitas lapangan softball dan jumlah pelatih softball di Jawa Barat yang masih minim menjadi kendala terhadap pemerataan pembinaan atlet softball di Jawa Barat.
"Kalau untuk lapangan di daerah sementara bisa menggunakan lapangan sepakbola. Tapi kendala utama lainnya yaitu jumlah pelatih softball kita yang masih sedikit," ungkapnya.
"Saya melihat kan lebih makro dan juga pengurus juga harus melihat lebih makro bahwa Jawa Barat mestinya bibit-bibit atlet yang punya potensi ini harusnya tersebar di hampir pengda di kabupaten/kota, harusnya gitu," sambungnya.
Selain itu, lanjut Setiawan, masih banyak kejuaraan-kejuaraan softball yang dilakukan cenderung hanya terpusat di Kota Bandung.
"Nah, ini menjadi pekerjaan rumah bagi Dispora dan KONI agar bisa merata di seluruh Jabar. Biar kita punya juara-juara berbagai cabor dari berbagai kota/ kabupaten," pungkasnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Shin Tae-yong Dianggap Kunci Timnas, Netizen Serukan Erick Thohir Perpanjang Kontraknya
Gaji Fantastis Patrick Kluivert di Timnas Indonesia: Berapa Kompensasi yang Didapat Usai Dipecat?
Patrick Kluivert Dipecat, Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia?
Menpora vs Ketum PSSI: Siapa yang Sebenarnya Bertanggung Jawab?