polhukam.id - Pengamat Olahraga khususnya Sepakbola di Sumatera Utara, Indra Efendi Rangkuti menyoroti PSMS Medan yang sudah dua kali ganti pelatih dalam semusim.
Pengamat sepakbola Sumut tersebut mengatakan bahwa pergantian pelatih PSMS tidak dalam momentum yang tepat.
"Sebenarnya ini bukan perihal efektif atau tidak. Kalau perihal efektif, ya jadi pertanyaan juga. Kenapa tinggal empat pertandingan babak 12 besar baru ada pergantian Pelatih," ucap Indra.
Namun, Indra mempertanyakan apakah pelatih selama ini secara penuh meracik pemain atau tidak.
"Tapi dilain sisi, ketika kemarin kalah lawan PSIM atau seri lawan Persiraja. Pelatih diberi kewenangan penuh menyusun pemain atau tidak?," tuturnya.
"Saya bukan berprasangka buruk. Siapa pun yang melatih PSMS ke depannya,berilah dia kewenangan penuh menyusun pemain. Mau itu menyusun starting line up, taktikal ataupun strategi. Sekali lagi saya tidak mau berprasangka buruk. Tapi jangan sampai ada intervensi pihak lain kepada Pelatih," tambahnya.
Seperti diketahui, PSMS Medan tercatat sudah melakukan dua kali pergantian pemain.
Yang pertama adalah Ridwan Saragih memulai petualangan PSMS Medan di Liga 2 musim ini.
Namun karena performa tim tidak baik, Ridwa. Saragih memilih mengundurkan diri.
Setelah Ridwan Saragih, masuk Miftahudin Mukson sebagai penggantinya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sumutinsider.com
Artikel Terkait
FIFA akan Perkenalkan Kamera Tubuh pada Wasit di Piala Dunia Antarklub
Satu-satunya Tim ASEAN di Piala Asia U-17, Ketum PSSI: yang Terbaik untuk Merah Putih
Tekuk Yaman, Timnas U-17 Indonesia Raih Tiket ke Piala Dunia
Tenteng Pedang, Cristiano Ronaldo Ucapkan Selamat Idulfitri