"Mereka bertahan sangat dalam dan tidak banyak ruang yang bisa dimanfaatkan."
"Kami harus sabar," tambahnya.
Meskipun fase grup telah berakhir dengan Australia mengumpulkan 7 poin, Souttar menyatakan bahwa timnya belajar dari kesalahan dan akan melakukan perbaikan. Dia menekankan bahwa di babak knockout, kemenangan menjadi hal yang sangat penting, dan Australia akan berusaha meningkatkan aspek-aspek tertentu dalam permainan mereka.
Souttar juga menekankan bahwa Australia telah mengidentifikasi beberapa area yang perlu diperbaiki, termasuk penguasaan bola, kontrol, aliran permainan, dan peningkatan dalam situasi satu lawan satu, baik secara ofensif maupun defensif. Meskipun menyadari adanya peningkatan menyeluruh, Souttar menegaskan bahwa kemenangan adalah hal yang tak terhindarkan dalam fase knockout.
Baca Juga: Para Pakar Ini Tidak Setuju Jika Jokowi Memihak dalam Pemilu
Sejarah pertemuan antara Timnas Indonesia dan Australia menunjukkan bahwa Australia tidak terlalu dominan dalam catatan head-to-head. Dari delapan pertemuan, Australia meraih delapan kemenangan, sementara Timnas Indonesia berhasil meraih dua kemenangan. Tiga pertemuan lainnya berakhir dengan skor seri.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: setiafakta.com
Artikel Terkait
Shin Tae-yong Dianggap Kunci Timnas, Netizen Serukan Erick Thohir Perpanjang Kontraknya
Gaji Fantastis Patrick Kluivert di Timnas Indonesia: Berapa Kompensasi yang Didapat Usai Dipecat?
Patrick Kluivert Dipecat, Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia?
Menpora vs Ketum PSSI: Siapa yang Sebenarnya Bertanggung Jawab?