Meski banyak PHK di Startup, Investor Asing Masih Lirik Fintech Tanah Air

- Senin, 13 Juni 2022 | 22:20 WIB
Meski banyak PHK di Startup, Investor Asing Masih Lirik Fintech Tanah Air

Dari data OJK, jumlah outstanding pinjaman P2P Lending pada akhir kuartal I-2022 senilai Rp 36,16 triliun, sebanyak Rp 6,98 triliun atau 19,3% di antaranya merupakan penyaluran pinjaman dari lender asing. Dengan 3.382 akumulasi rekening lender yang berasal dari luar negeri.

Pengamat dan Praktisi Publikasi di Bidang Startup Gemal Panggabean yang juga merupakan Head of Research and Editor Duniafintech.com mengatakan, alasan para lender asing masuk ke Indonesia karena tertarik dengan potensi pasar Indonesia yang luas dan imbal hasil yang relatif tinggi dibandingkan dengan negaranya.

Selain itu, lender asing biasanya datang ke Indonesia karena memiliki keterkaitan atau hubungan dengan pemilik dari penyelenggara P2P lending atau berasal dari negara yang sama dari pemilik/shareholders yang berasal dari luar negeri. Baca Juga: Fintech, E-commerce, dan Game Pecahkan Rekor Pendapatan Bulanan Tertinggi di 2021

“Apa yang dikatakan OJK adalah fakta bahwa investor masih melirik Indonesia di dunia digital. Ini merupakan fakta bahwa Indonesia masih diminati para investor, meskipun sebagian startup melakukan PHK karyawan,” kata Gemal Panggabean, di Jakarta, Senin (13/6/2022). 

Gemal Panggabean mengungkapkan bahwa pelaku startup harus mampu melihat bagaimana P2P lending di Indonesia mengajukan nilai tambah ke investor. Karena salah satu alasan investor melirik pasar di Indonesia adalah karena kepercayaan. 

Halaman:

Komentar

Terpopuler