“Kepercayaan itu bukan hanya soal kedekatan personal. Tapi, bagaimana pelaku startup bisa mengajukan nilai tambah bagi investor. Saya rasa setiap pelaku startup mengetahui bagaimana nilai tambah mereka. Intinya, bagaimana produk dan program mereka betul-betul dilirik oleh calos sutomer, member, dan stakeholder,” katanya.
Dia juga menyebutkan, masih banyak startup yang kesulitan menjual produk mereka. Hal ini terjadi karena kesalahan dalam pemasaran. Gemal Panggabean sering menemukan pelaku startup tidak punya strategi yang jelas dalam memasarkan produk.
Sehingga, hal tersebut membuat produk tidak dilirik dan startup terus melakukan “bakar uang”. Hingga akhirnya, terpaksa melakukan PHK karyawan. Menurut Gemal Panggabean, startup sebaiknya membuat tim yang ramping namun membuat strategi pemasaran dari awal dengan baik. Baca Juga: Kembangkan Layanan, Startup Fintech ini Raih Pendanaan 2,8 Juta Dolar AS
“Kebanyakan startup maunya promosi dan cari yang gratisan. Ini tidak baik untuk dibiasakan. Bagaimana mau mendapatkan customer dan produk yang laku di pasaran? Bagaimana bisa mendapatkan uang banyak tapi tidak mau ke luar uang banyak? Memang pemasaran, seperti promosi dan lain-lain membutuhkan uang yang tidak sedikit. Tetapi, jika digunakan dengan benar, maka hasilnya efektif,” kata Gemal Panggabean.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid