Mulyanto juga meminta pertimbangan pemerintah untuk menaikan tarif bagi golongan bisnis dan industri tertentu. Meski jumlahnyanya sedikit, justru kelompok pelanggan ini yang memberikan pendapatan dominan bagi PLN.
Sebagai informasi, kata Mulyanto, di Malaysia, tarif kelompok pelanggan bisnis dan industri lebih mahal dibandingkan dengan tarif untuk kelompok pelanggan rumah tangga. Kebalikannya di Indonesia.
Dari data Globalpetrolprice.com (13/6/2022) tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga di Malaysia sebesar USD 50 sen/kWh, dimana tarif untuk pelanggan bisnis sebesar USD 88 sen/kWh.
Sementara tarif listrik untuk rumah tangga di Indonesia adalah sebesar USD100 sen/kWh, dimana tarif untuk pelanggan bisnis sebesar USD 77 sen/kWh.
Sumber: repjogja.republika.co.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid