Terkait hal itu, Bank Mandiri pun mencatat tren restrukturisasi debitur terdampak Covid-19 kian melandai. Sebab, hingga akhir April 2022 posisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri kini menjadi Rp 64 triliun.
"Restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri telah mencapai puncaknya di sekitar kuartal II 2021 dan terus menunjukkan tren penurunan secara bertahap sampai dengan April 2022," terang Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas di Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Artinya, bila dibandingkan dengan posisi tertinggi pada Juni 2021 posisi restrukturisasi Covid-19 di Bank Mandiri telah menurun sebesar Rp 32,48 triliun. Baca Juga: Untung Besar, Bank Mandiri Sumbang Laba BUMN sebesar Rp 28,03 triliun di 2021
Lebih lanjut, penurunan ini berasal dari kemampuan membayar debitur yang telah menunjukkan perbaikan sejalan dengan membaiknya perekonomian dan mobilitas masyarakat.
Dia menambahkan, tren penurunan restrukturisasi Covid-19 juga tercermin dalam total rasio Loan At Risk (LAR) termasuk debitur terdampak Covid-19 Bank Mandiri yang mencapai level 16,4% di April 2022. Posisi tersebut telah menurun dibandingkan periode akhir tahun 2021 yang menyentuh 17,75%.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid