Proses penandatanganan WK Senoro-Toili dimulai 7 April 2022 oleh SKK Migas dan kontraktor Senoro-Toili yang terdiri dari Pertamina Hulu Energi Tomori-Sulawesi (PHE TS), PT Medco E&P Tomori Sulawesi (Medco E&P), dan Tomori E&P Limited (TEL).
Adapun kepemilikan PI WK Senoro-Toili pasca terminasi tetap sama seperti saat ini, yaitu Pertamina Hulu Energi Tomori-Sulawesi 50%, MedcoEnergi 30%, dan TEL 20%.
WK Senoro Toili, yang akan berakhir pada 03 Desember 2027, diperpanjang sampai dengan periode tahun 2047.
Awang Lazuardi, Direktur PHE TS yang tergabung dalam Regional Indonesia Timur Subholding Upstream menjelaskan perpanjangan WK Senoro-Toili sejalan dengan Rencana Jangka Panjang Pertamina, di mana WK ini merupakan salah satu prioritas untuk bisa segera diperoleh kepastian perpanjangan kontraknya karena masih memiliki potensi pengembangan yang sangat baik.
"Pertamina juga berkomitmen melanjutkan kemitraan strategis dengan mitra-mitra eksisting untuk memaksimalkan sinergi dan alignment dalam pengelolaan dan investasi jangka panjang di WK ini," ujar Awang.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyampaikan selamat kepada para kontraktor atas keberhasilannya mendapatkan perpanjangan kontrak WK Senoro-Toili.
"Apresiasi atas komitmen investasi jangka panjang para kontraktor sehingga melalui perpanjangan PSC WK Senoro Toili diharapkan dapat menambah kontribusi bagi pencapaian target produksi nasional dan memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia," ujarnya.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid