Menurut pengumuman tersebut, proyek penambangan kripto bertenaga gas suar sangat relevan ketika bekerja di ladang minyak baru yang tidak memiliki infrastruktur transmisi gas yang mapan. Pilihan lain adalah untuk mengatur perkembangan seperti itu di ladang minyak terpencil di wilayah Siberia karena ladang tersebut dikaitkan dengan kelebihan listrik dan logistik gas suar yang tidak menguntungkan.
Pendiri dan CEO BitRiver Igor Runets mencatat bahwa kemitraan baru dengan Gazprom adalah bagian dari rencana ambisius perusahaan untuk meningkatkan total kapasitas dayanya menjadi 2 gigawatt dalam dua tahun ke depan.
Pemerintah Rusia sebelumnya telah mempertimbangkan proyek untuk menambang Bitcoin dengan gas minyak bumi terkait pada Oktober 2021.
Rusia adalah pemain utama di pasar energi global serta penambangan Bitcoin (BTC). Negara ini adalah produsen hash rate BTC terbesar ketiga di dunia per Agustus 2021, menurut Cambridge Bitcoin Electricity Consumption Index. Menurut pembaruan indeks terbaru, Rusia jatuh ke posisi kelima karena tingkat hash BTC-nya turun menjadi 8,6 EH/s pada Januari 2022 dari 13,6 EH/s pada Agustus 2021.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid