Profesor hubungan internasional di Universitas Indonesia mengatakan bahwa ada hal yang sudah dibesar-besarkan pada agenda tersebut.
"Harapan keberhasilan ini dibesar-besarkan, mengingat kompleksitas perang," kata Hikmahanto Juwana kepada DW.
Hikmahanto menggarisbawahi bahwa dengan bujukan yang cukup dan pendekatan yang tepat, Putin dapat dibujuk untuk menyutujui gencatan senjata.
"Menurut saya, baik Rusia maupun Ukraina sudah lelah perang, terutama Moskow yang memulai agresi. Banyak uang telah dihabiskan, banyak tentara tewas," katanya.
Terlepas dari kerugian besar Moskow, lanjut sang profesor, Putin tidak akan mengumumkan penghentian perang secara tiba-tiba.
Langkah gencatan senjata seperti itu akan membutuhkan pihak ketiga untuk mendekati dan membujuknya.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid