Perjalanan Jokowi ke Ukraina dan Rusia berlangsung setelah ia menghadiri KTT G7 di Jerman.
Jokowi menekankan perlunya menghentikan perang Rusia-Ukraina dan mengatasi krisis pangan dan energi yang ditimbulkannya di seluruh dunia, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan berkembang.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh Program Pangan Dunia pada bulan Juni, sekitar 345 juta orang di 82 negara menghadapi kerawanan pangan akut karena melonjaknya harga pangan, bahan bakar dan pupuk.
Sebelum perang, Ukraina juga merupakan salah satu pemasok gandum terbesar Indonesia.
Masyarakat Indonesia, pada umumnya, tampaknya mendukung inisiatif Jokowi untuk bertemu dengan kedua pemimpin tersebut. Banyak yang bahkan mengharapkan dia untuk berperan sebagai mediator.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid