"Untuk itu strategi BNC untuk menaikkan lending di tahun ini, dan juga berdampak kepada perbaikan kinerja bulanan. Meski alami kerugian bulanan pada Mei yang telah mencapai Rp90 miliar, namun angka ini jauh berkurang dari Rp160 miliar pada Januari 2022," tuturnya.
Untuk modal inti sendiri, saat ini Indra mengatakan BNC sudah mencapai hampir Rp3 triliun. Dalam rencana right issue selanjutnya, BNC menargetkan tambahan modal inti sebesar Rp5 triliun, sehingga menjadikan total modal intinya mencapai lebih dari Rp7 triliun.
"Kekuatan permodalan tersebut akan makin mempercepat akselerasi proses transformasi BNC menjadi bank digital terbesar di Indonesia," imbuhnya.
Ke depannya, Indra mengatakan BNC akan terus berkomitmen untuk menjadi bank digital terdepan dan game changer dalam industri perbankan digital di Indonesia. Misalnya melalui program transformasi yang BNC jalankan untuk menjadi perbankan dengan memperkuat infrastruktur digital.
"Perubahan ini meliputi jenis, cara, dan keuntungan komunikasi dalam layanan yang didapatkan nasabah. Dengan perubahan ini, BNC ingin memperluas pangsa pasar BNC ke generasi muda yang sudah terbiasa dengan paparan teknologi," jelasnya.
Ia menambahkan BNC akan terus membangun digital financial services terkait pembayaran, transaksi, dan digital financial social interaction. Misalnya dalam aplikasi neobank, nasabah dapat memenuhi banyak kebutuhan dalam genggaman.
"Nasabah juga bisa berinteraksi satu sama lain secara fun, di antaranya dengan hadirnya fitur Neo Chat dan Neo World," tutupnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid