Kondisi ini, diperkirakan masih akan bertahan hingga akhir tahun, yaitu pada angka US$127, maupunĀ produk jadi baik crude maupun produk itu masih belum bisa turun banyak.
Lanjutnya, ketika selisih antara minyak mentah dan BBM selama ini berada di kisaran US$6, hari ini sudah US$32-US$36, bahkan sebulan lalu sampai ke angka US$52.
"Jadi bagi kilang ini good oportunity karena bisa meningkatkan revenue-nya," tutupnya.
Sedangkan untuk sisi hilir, juga berdampak sangat tingggi karena 93 persen dari cost of good solve daripada BBM Indonesia adalah minyak mentah.
"Pertamina sebagai integrated energy company, dari hulu ke hilir kita melihatnya semacam subsidi silang, tahun 2021 kinerja yang dihasilkan oleh Pertamina ini dihasilkan dari hulu karena hilirnya negatif dan ketika ditotal alhamdullilah kita masih positif," ungkapnya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid