Brigadir J yang dikatakan pihak kepolisian tewas akibat terkena tembakan peluru Bharada E ini nyatanya tidak dipercaya begitu saja oleh masyarakat.
Kejanggalan-kejanggalan mulai teungkap usai pihak keluarga membeberkan beragam foto dan video yang memperlihatkan bekas luka sayatan dan luka lebam di badan Brigadir J.
Akhirnya timbul dugaan di tengah masyarakat dan pihak keluarga bahwa Brigadir J telah menerima penganiayaan sebelum dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga: Usai Dinonaktifkan dari Jabatan Kadiv Propam, Ferdy Sambo Diminta Tak Berbohong Soal Tewasnya Brigadir J, 'Makin Ditutupi Makin Terlihat!'
Tak hanya itu, kejanggalan lainnya yakni beberapa alat bukti yang bisa mengungkapkan kasus seperti rekaman CCTV dikatakan tidak ada saat awal kasus ini mencuat.
Polemik dari kasus ini pun dikomentari oleh pengamat politik ternama, Rocky Gerung. Ia beranggapan kasus ini sangat mudah dan sederhana untuk diungkap.
Kasus yang sebenarnya dapat diungkap dengan mudah ini malah menjadi sulit dan rumit menurut Rocky akibat dari kekonyolan pihak kepolisian di awal pengungkapan kasus ini ke publik.
“Hal yang sederhana jadi rumit karena kekonyolan awal dari pihak kepolisian awal,” ujar Rocky Gerung yang Polhukam.id kutip dari kanal YouTube-nya pada Jumat (22/7).
Kekonyolan ini disebabkan karena polisi yang seharusnya fokus kepada peristiwa adu tembak polisi malah dikaitkan kepada pelecehan seksual.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid