"Mereka masih trauma, coba bayangkan anak Bapak yang dikebumikan," kata mereka lagi.
Tak hanya keluarga yang merasa marah, netizen pun geram dan menyanyangkan perilaku polisi yang seharusnya menjadi pengayom tetapi malah mengintimidasi keluarga Brigadir J yang tengah berduka.
"Seharusnya pihak dari korban itu di berikan perlindungan bukan di datangi ramai-ramai, terus maksud dan tujuannya suruh tutup jendela apa, jangan ada penindasan di atas penderitaan orang lain..." tegas salah satu komentar netizen.
Baca Juga: Lewat Youtube, Istri Ferdy Sambo Buka-bukaan Sebut Brigadir J Tidak Bersalah?
"Gak peduli mereka si ibu trauma atau tidak.. miris sekali, pendidikan makin tinggi makin bobrok etikanya. Tuhan bekerja, Tuhan kasih kebijakan kepada keluarga, ambil video ini, walaupun gak jelas, setidaknya ada barang bukti," tutur warganet lainnya.
"Minimal buka sepatu lah pak kalau bertamu kerumah orang..." kecam warganet.
"Polisi harus nya jadi panutan. Ini malah nggak terdidik...... Main nyelonong kerumah orang tanpa ada tata Krama... Ini polisi nggak bermoral dan berakhlak," timpal yang lainnya.
Hendra Kurniawan yang datang bersama rombongannya ini menjadi salah satu petinggi polisi yang dinonaktifkan setelah kasus tewasnya Brigadir J mencuat.
Selain Hendra yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Profesi Pengamanan (Propam) Polri, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto juga ikut dinonaktifkan.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid