Selain membludaknya manusia di titik sekitar zebra cross yang selama ini tempat catwalk, masalah lain adalah banyaknya pengunkung yang parkir liar.
Citayam Fashion Week adalah fenomena yang bermula dari banyaknya ABG dari Citayam dan Bojonggede yang nongkrong di Dukuh Atas sekitar Stasiun Sudirman.
Istilah-istilah unik lain yang kerap digunakan untuk menggambarkan fenomena ini adalah SCBD ataupun Haradukuh.
Citayam dan Bojonggede adalah nama kawasan di Kabupaten Bogor yang terlayani oleh jalur kereta rel listrik (KRL) commuterline.
Jika hanya ditinjau dari kacamata transportasi, terjadinya kemacetan saat Citayam Fashion Week disebabkan dua faktor.
Setidaknya demikian menurut penilaian Co-Founder Transport for Jakarta, Adriansyah Yasin Sulaeman.
Baca Juga: Sampai Bikin Brigadir J Takut dan Menangis, Siapakah Seseorang di Magelang yang Kerap Mengancam Ingin Membunuhnya?
Menurutnya, Citayam Fashion Week tidak menimbulkan kemacetan saat yang datang hanya remaja-remaja dari Citayam dan Bojonggede. Pasalnya, kedua wilayah itu dilayani oleh KRL.
Jadi, orang-orang yang datang adalah pengguna KRL yang notabene tidak membawa kendaraan pribadi.
"Citayam Fashion Week muncul karena akses transportasi umum massal yg baik membuat warga seJabodetabek bisa datang ke titik ini," sebut Yasin lewat twitternya, Sabtu kemarin.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid