Irjen Fadil dalam kasus tewasnya Brigadir J, tentu menjadi penanggung jawab pengungkapan perkara.
"Jadi, secara etika memang tidak bisa dibenarkan seorang penyidik utama dan penanggung jawab penegakan hukum bertemu dengan seseorang yang terlibat dalam sebuah kasus pidana," ungkap Bambang.
Menurutnya, apabila pertemuan tersebut hanya sekedar untuk menyemangati, sebaiknya bukan dalam pertemuan resmi antarpejabat Polri.
Baca Juga: Gegara Kejadian 4 Tahun Lalu, Ahok Kini Disebut-sebut di Pusaran Kasus Brigadir J, Kok Bisa?
"Klarifikasi Kapolda Metro setelah itu yang menyebut bahwa pertemuan itu hanya sekadar support personal tentunya sangat naif bila diterima begitu saja," ujar Bambang.
Sebelumnya, momen pelukan antara Irjen fadil dengan Irjen Ferdy terjadi pada 13 Juli 2022 yakni lima hari setelah peristiwa kematian Brigadir J itu terjadi.
Momen keduanya itu terekam memperlihatkan Irjen Fadil Imran dan Irjen Ferdy Sambo tengah berpakaian dinas sembari berpelukan. Fadil yang memasuki ruangan Sambo langsung disapa dengan berjabat tangan dan berpelukan.
Bahkan Fadil sempat mencium kening dari Sambo sebagai bentuk penyemangat.
"Saya memberikan support pada adik saya Sambo, agar tegar menghadapi cobaan ini. Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapa saja," kata Fadil saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (14/7).
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid