Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J diduga tewas akibat terkena tembakan dari Bharada E saat berada di rumah Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022).
Kematian dari Brigadir J ini selain disorot publik juga disoroti oleh Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam.
Saiful Anam awalnya mengomentari pernyataan kekasih dari Brigadir J, Vera Simanjutak.
Baca Juga: Cucuran Darah di Atas Kalimat Berbahasa Inggris di Punggung Brigadir J saat Kematiannya pada 8 Juli Silam
Vera mengaku bahwa Brigadir J sempat menerima ancaman seminggu sebelum ia dinayatkan tewas. Saiful pun mengatakan bahawa pernyataan dari Vera ini harus ditindaklanjuti oelh kepolisian.
Lebih lanjut, informasi dari Vera itu mengarah kepada petunjuk yang bisa mengungkap sosok yang menewaskan Brigadir J.
Terdapat 3 dugaan dijelaskan oleh Saiful terkait orang yang kemungkinan besar terlibat dalam tewasnya Brigadir J.
Yang pertama menurutnya tidak mungkin apabila orang biasa membunuh seorang polisi.
"Kalau pembunuhan berencana maka publik berpikir siapa yang mau membunuh polisi? Masyarakat biasa mana mungkin berani membunuh polisi," ujarnya sebagimana Polhukam.id kutip dari JPNN.com, Selasa (26/7/22).
Selain itu terdapat dua kemungkinan lainnya, yakni kalau bukan sesama aparat kepolisian maka ada pihak-pihak yang punya masalah atau dendam dengan Brigadir J.
"pasti kalau bukan sesama aparat, bisa jadi ada oknum-oknun yang memiliki dendam dengan Brigadir J," tambah.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid