Ini menjadi kesulitan Indonesia, karena China hanya memegang prinsip perjanjian awal, jika begini maka Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus dikeluarkan.
"Tetap dia hanya pegang prinsip perjanjian awalnya, nah itu kesulitan kita kalau dari awal udah bikin kongkalikong sebetulnya," ungkapnya.
Sementara itu, perusahaan yang sudah melakukan investasi di sepanjang jalur Kareta Cepat akan merasa untung, karena ada potensi memperluas wilayah.
"Dan pasti juga mereka yang sudah mulai melakukan investasi di sepanjang jalur itu, terutama perusahaan-perusahaan properti merasa bahwa: wah karena begitu ada potensi lagi untuk memperluas wilayah jarahan itu," pungkasnya.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid