Karena hal itu, China meminta agar pemerintah ikut menanggung biaya pembengkakan proyek Kereta Cepat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Begini kok mau 3 periode? sudah anggaran bengkak melulu, janji gak pakai APBN gagal, target penyelesaian mundur terus," ungkap Lukman.
Dia juga menyinggung mengenai alasan adanya perusahaan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) untuk proyek Kereta Cepat adalah ibukota negara, yaitu Jakarta.
"Dan Ibu Kota yg menjadi salah satu alasan adanya KCIC malah pindah ke Kaltim," pungkasnya yang dikutip dari Twitter @hipohan, Senin (1/8).
Begini kok mau 3 periode ? sudah anggaran bengkak melulu, janji gak pakai APBN gagal, target penyelesaian mundur terus, dan Ibu Kota yg menjadi salah satu alasan adanya KCIC malah pindah ke Kaltim. ???? pic.twitter.com/krrKhuVTJ8
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid