Capaian ini turut mengangkat laba per saham dasar MARK per 31 Maret 2022 menjadi Rp32,91 per saham dibandingkan periode sama tahun 2021 yang hanya Rp18,24 per saham.
Emiten yang bergerak dalam pembuatan produk porselen cetakan sarung tangan yang digunakan untuk medis, rumah tangga dan industri manufaktur ini berhasil membuktikan bahwa kinerja Perseroan tetap tumbuh meskipun tingkat penyebaran Covid19 secara global menurun.
Direktur Utama MARK, Ridwan menyampaikan bahwa kinerja yang positif ini didukung oleh kesadaran masyarakat akan Kesehatan dan kebersihan pasca covid19 hal ini membuat perusahaan cetakan sarung tangan di berbagai negara memperbesar kapasitas produksinya dengan membangun pabrik baru.
“Walaupun saat ini Covid-19 sudah masuk dalam endemic, dimana permintaan sarung tangan tidak seagresif tahun lalu, namun permintaan yang ada cukup stabil karena pelanggan-pelanggan kami masih meningkatkan permintaannya untuk replacement cetakan sarung tangannya. Selain itu kami terus meningkatkan produktivitas dan efisiensi, sehingga Perseroan mampu mempertahankan kenaikan laba bersih di kuartal I tahun 2022 ini,” kata Ridwan, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Kamis (19/5/2022).
Mark Dynamics Indonesia juga memperluas cakupan penjualan global dengan penetrasi ke negara RRC, Amerika Serikat, Malaysia, Thailand dan Afrika. Untuk komposisi penjualan secara global cetakan sarung tangan, Malaysia masih porsi penjualan terbesar, dikarenakan negara tersebut merupakan pemegang pangsa pasar terbesar sarung tangan dunia.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid