Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Ito Sumardi menanggapi mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo yang akan diperiksa menggunakan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan.
Ito menilai alat pendeteksi kebohongan itu sudah tidak digunakan di negara-negara maju karena tidak sepenuhnya akurat.
Baca Juga: Hari Ini, Anies Baswedan Dipanggil KPK Terkait Formula E, Pakar: Ada Pihak yang Ingin Menyikat Anies dari Pilpres 2024
“Di negara-negara maju lie detector ini juga tidak terlalu dijadikan satu alat yang bisa digunakan, bisa mengecek apakah orang itu menyampaikan suatu keterangan secara akurat atau tidak, secara benar atau tidak,” ujar Ito seperti dikutip dari Channel YouTube salah satu TV Swasta.
Ito mengatakan alat kebohongan itu akan diragukan jika diterapkan kepada orang dalam konsidi gugup.
“Dalam kondisi seseorang dalam kondisi nervous, stres, lelah atau sakit ya, itu maka, yang bersangkutan itu akan sangat mempengaruhi daripada hasilnya,” imbuhnya.
Di sisi lain, jika orang itu bisa menghandle kebohongan maka hasilnya akan menunjukkan jujur.
“Demikian pula ada orang-orang yang memang sudah terbiasa, biasanya residivis ya, ya itu dia mampu menghandle pertanyaan yang menjebak sehingga hasilnya itu menampilkan pola yang tidak menunjukkan kalau orang tersebut berbohong ya," jelas dia.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid